My Diary: Peringatan Maulid Nabi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malam ini nggk ada kerjaan sih, makanya bisa nulis lagi. Udah janji juga bakalan buat blog tentang acara Maulid kemarin...😅.

Kamis, 7 November 2019, Rohis dan OSIS SMAN 1 LEMBAR mengadakan acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Awalnya aku nggk tertarik untuk terlibat dalam kegiatan tersebut, tapi saat aku melihat... Oke oke oke stop disitu, jadi gini ceritanya. Sepuluh hari sebelumnya, aku duduk di musholla dengan teman-teman kelas, dan disaat yang sama anggota Rohis bersama OSIS mengadakan rapat untuk mempersiapkan acara Maulid Nabi. Awalnya aku nggk tertarik untuk terlibat dalam kegiatan tersebut, tapi saat aku melihat proposal kegiatan yang sedang dibuat terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun struktur dan proposal itu dibuat oleh temanku yang ikut rohis. Karena terlalu kesal, tanpa pikir panjang akupun mulai tertarik untuk membantu dan memperbaiki proposal tersebut.

Tanpa sadar aku ikut terlibat dalam acara tersebut. Aku membantu dalam hal menyunting proposal, surat pengantar, jadwal lomba, id card dan sebagainya. Aku ingin mendapatkan pengalaman lebih tentang berorganisasi. Dari observasi yang telah kulakukan selama sepuluh hari, menurutku susunan kepanitiaannya berantakan dan acaranya terlalu tergesa-gesa sehingga ketua dan beberapa panitia harus berkerja ekstra dalam kegiatan tersebut dan banyak panitia lainnya yang hanya santai tanpa tahu apa tugasnya. Entah dia nggk tau atau pura-pura nggk tau.

Tapi dari itu semua aku mendapatkan pengalaman yang berharga, bahwa jika ingin terlibat dalam sebuah acara ataupun organisasi, susunan kepanitiaan itu harus jelas terutama Ketua panitia/organisasi itu harus kompeten dan mempunyai sifat kepemimpinan, tanggung jawab dan tegas dalam memimpin. Jika ketuanya saja sudah bermasalah dan kurang siap dalam memimpin, maka susunan panitia di bawahnya juga akan ikut bermasalah, (soalnya aku pernah mengalamin sih). Itu akan menjadi pembelajaran yang berharga untuk kedepannya agar tidak terulang lagi.

Jika diibaratkan dalam sebuah keluarga, jika anaknya gagal dan menjadi kurang ajar itu bukan salah sang anak, tapi salah orang tua karena gagal mendidik anaknya. Dalam sebuah perusahaan, jika perusahaannya itu bangkrut itu bukan salah para karyawannya, tapi salah pemimpinnya (presdir) karena gagal mengatur perusahaannya. Dalam dunia perfilm-an, jika filmnya itu dinilai buruk dimata publik itu bukan salah aktornya tapi salah produsernya karena gagal membuat film yang menarik untuk dinikmati publik. Begitu juga dalam sebuah acara/organisasi, jika acara/organisasi tersebut tidak berjalan lancar, itu salah ketuanya karena gagal memimpin anggotanya yang lain.

Oke balik lagi ke topiknya, selain mendapatkan pengalaman aku juga mendapatkan suatu hal menarik, hmmm aku nggk bisa bahas disini sih (lain tema soalnya😅), jadi aku bahas diblog selanjutnya saja. Oh iya, pada akhirnya acaranya berjalan cukup lancar sih, walaupun ada beberapa kendala dan Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan baik. Tapi dibalik itu semua, aku senang karena bisa terlibat dalam acara itu, walaupun capek sih.