Minggu, 24 Maret 2019

# 12 My Reason

Assalamu'alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Di blog kali ini, akukan menceritakan alasan mengapa Dia menjadi Cinta Pertamaku...
     Seseorang pernah bertanya kepada ku, "Kenapa Dia bisa menjadi Cinta Pertamamu...? Dan apa alasanmu mengatakan bahwa Dia Cinta Pertamamu...? Bukannya kamu pernah menyukai orang lain sebelumnya...? Kenapa bukan orang lain itu yang menjadi Cinta Pertamamu...?" Jawabannya sederhana, karena itu adalah pertama kalinya aku mengenal rasanya jatuh cinta, pertama kalinya aku melakukan hal-hal bodoh yang seakan membuatku menjadi orang yang berbeda didepannya, dan disaat itu juga untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana sakitnya patah hati. Aku memang pernah menyukai orang lain sebelumnya, tapi itu hanya rasa suka yang sementara dan tanpa aku sadari akan hilang dengan sendirinya. Aku sudah menyukainya dari 1 tahun yang lalu, jika Dia memang bukan cinta pertamaku, pastilah perasaan ini akan hilang dengan sendirinya. Tapi perasaan ini berbeda, aku memang menyukainya sudah lama, dan baru menyadarinya ketika Pameran Repose, 1 bulan yang lalu, ketika itu aku baru sadar bahwa aku masih menyukainya hingga saat ini. Yang membuat Dia berbeda adalah, karena perasaan ini masih bertahan hingga sekarang.

     Mulai dari situlah aku tau bahwa Dialah cinta pertamaku. Dengan sikapnya yang kekanak-kanakan, Dia selalu menarik perhatianku. Blog ini aku buat 1 bulan yang lalu, lebih tepatnya 4 hari setelah pameran Repose, oleh sebab itulah blog pertama ku tentang Dia, karena hal yang ku pikirkan ketika itu adalah Dia. Bagaimana sikap lucu nya di kelas, senyumnya yang indah, dan cara berpakaian yang sederhana dan apa adanya. Dia memang keterlaluan, ceroboh, naif, kekanak-kanakan, tapi Dia itu jujur, dan aku benar-benar menyukainya. Dia menjadi alasanku untuk menggapai impianku dan hatiku ingin terus bersamanya. Dalam diamku aku selalu memikirkan Dia dan terus bertanya kepada diri sendiri, apakah aku berhak dan pantas berada disisinya...? Apakah aku yang orang luar ini, bisa diterima olehnya...? Untuk kesekian kalinya, aku bahagia bisa berada 1 kelas dengannya. Oh iya, saat pameran Repose, aku senang Dia mengajakku berfoto saat itu. Terimakasih karena telah mengajakku berfoto saat itu, saat itulah aku tau bahwa aku masih menyukainya, dan Dia membuatku sangat gugup di depan kamera saat itu. 

     Kalian tentunya pernah berfikir, "Kenapa sampai sekarang aku belum mengungkapkan perasaanku kepada Dia". Alasannya itu sangat rumit, karena aku menghormati janji dan keputusan yang kubuat sebelum aku mengenal Dia. Janji yang kubuat dan keputusan yang ku ambil pada saat itu adalah murni keinginanku sendiri dan aku tak pernah menyesali itu. Awalnya aku tak pernah berpikir untuk jatuh cinta kepada seseorang, tapi cinta ini tiba-tiba muncul dengan sendirinya dan membuat duniaku berubah menjadi lebih berwarna. Aku pernah berjanji kepada ibuku, bahwa aku tak akan pernah pacaran selama masa sekolah, aku kan menyelesaikan sekolahku terlebih dahulu dan menggapai cita-citaku. Hal itulah yang menyebabkanku belum mengungkapkannya hingga sekarang. Walaupun begitu akukan tetap mengungkapkan perasaanku ini, tapi untuk sekarang aku memilih untuk menyimpannya terlebih dahulu dan menunggu saat yang tepat untuk mengungkapkannya.

     Di blog pertamaku, ada yang bertanya di kolom komentar, "Tan kamu bilang bakal megang teguh prinsip mu sampai kamu sukses, baru kamu bakal nyari Cewek itu, dan itukan butuh waktu yang lama, apa perasaan mu ke Dia bakal masih ada apa nggak, sementara kamu masih harus ngejar cita-citamu biar jadi orang yang sukses, misal nya kamu udah sukses, terus udah pintar, ganteng lagi (Aamiin), nah terus kamu cari Cewek itu tapi ternyata Dia udah sama yang lain, gimana perasaan mu...? Apa bisa kamu ngelupain Dia, sementara Dia adalah Cewek pertama yang buat kamu jatuh cinta...?". Waah, itu pertanyaan yang sulit ku jawab, Menurutku, cinta pertama adalah cinta yang sulit dilupakan, karena itu adalah yang pertama kalinya kamu jatuh cinta dan akan terus membekas di kenanganmu. Dan jika nanti nya aku kan melihatnya dengan orang lain, itu pastinya akan menjadi bukti Tuhan telah menetapkan bahwa Dia bukanlah jodohku. Tapi bila soal perasaan, pastilah itu akan sangat menyakitkan. Tapi, bila Dia memanglah jodohku, maka akukan terus memperjuangkannya.

Itulah alasanku mengenai Dia, bila ada pertanyaan, tulis di kolom komentar ya... Ntar aku jawab di blogku selanjutnya.
Terimakasih... See you again in My Diary #13.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kamis, 21 Maret 2019

#11 Kehidupan SMA

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

     Awal kalian memasuki kehidupan SMA, tentunya kalian pernah berfikir bahwa kehidupan SMA itu menyenangkan, karena dapat bertemu banyak teman baru, apalagi yang nemuin cinta pertamanya di SMA, itu akan menjadi masa-masa yang menyenangkan. Tapi, bagi kalian yang baru memasuki kehidupan SMA tentunya belum mengetahui ataupun mengalami sisi lain dari kehidupan SMA. Kalian yang awalnya berpikir SMA itu menyenangkan, pasti nantinya akan berfikir bahwa kehidupan SMA itu menyeramkan, karena terus diteror oleh tugas-tugas yang tiada henti-hentinya. Disaat-saat itulah kalian akan berpikir bahwa kehidupan SMA itu sangat membosankan. Bagi kalian yang berpikir SMA itu menyenangkan, aku ingin lihat seberapa lama mereka masih bisa mempertahankan pikiran yang seperti itu. Sebab kehidupan SMA itu tidak selalu menyenangkan dan indah seperti yang dibayangkan. Tapi disamping itu semua, ada sebagian siswa yang menganggap bahwa kehidupan SMA itu menyenangkan, dan mereka banyak mengukir kenangan-kenangan indah di masa-masa SMA.

     Kehidupan SMA ialah masa-masa dimana kalian dapat menemukan bahkan mengembangkan bakat-bakat yang kalian miliki, bahkan kalian juga dapat menemukan cinta pertama kalian di SMA, serta dapat menambah persentase kesuksesan seseorang kelak. Kehidupan SMA seperti "Pensil yang lama lama akan habis, tetapi akan meninggalkan tulisan yang indah dalam kehidupan". Itulah yang disebut dengan kenangan. Bagi mereka yang berpikiran seperti itu pastilah orang yang memiliki banyak teman dan pintar berbaur dengan teman-teman. Dulu, sebelum memasuki SMA, aku pernah berpikir akan seperti apa kehidupan SMA ku, dan sekarang aku tau seperti apa itu, yaitu dikellilingi oleh teman-teman yang aneh dan konyol seperti mereka. Ada yang tampang polos, padahal dia yang punya pikiran paling nakal. Entah mereka akan seperti apa, tapi merekalah yang telah bersamaku selama 1 tahun ini. Mereka benar-benar lucu, dan aku senang bisa berada di sini, yaahhh walaupun kadang-kadang kesal sih karena  candaannya keterlaluan.

     Oke, sekarang kita akan membahas sisi lain dari kehidupan SMA. Banyak dari mereka yang berpikir bahwa kehidupan SMA itu yang penting masuk kelas, main sama-sama teman, kerjain tugas, itu doang...? Kebayang nggak sih gimana kehidupan kalian setelah SMA...? Pernahkah kalian berfikir akan menjadi apa kalian nantinya...? "Eh gampang lah, orang tuaku punya usaha yang bagus, aku bisa lanjutin usaha itu". Okelah, tapi nggak semua dari kalian yang orang tuanya punya usaha. Pernah nggak kalian berpikir, bahwa orang tua menyekolahkan kalian supaya bisa melebihi mereka...? Terus kalian seenaknya tinggal bilang yang penting masuk sekolah, yang penting naik kelas, yang penting lulus. Masih mending pas lulus langsung dapat kerja atau nilainya bagus langsung dapat beasiswa, gimana jika kalian lulus, eh malah masih nyusahin orang tua. Kehidupan SMA bukanlah hanya sekedar mencari teman dan membuat kenangan bersama, tapi kalian juga harus bisa mengembangkan bakat yang kalian miliki, sebagai bekal untuk kalian memilih mau lanjut kemana, agar kalian tau tujuan atau langkah kalian setelah lulus. Dan kalian juga harus bisa menentukan dari sekarang mau lanjut kemana, dan harus melakukan apa kedepannya agar bisa bermanfaat bagi banyak orang. Ada juga yang berpikir bahwa mereka tau mau menjadi apa dan harus bagaimana, tapi mereka masih belum melakukan langkah yang tepat dalam mewujudkan itu. Masa-masa SMA adalah kesempatan terakhir kalian untuk mengasah bakat itu, kalian harus bisa memanfaatkan masa SMA yang 3 tahun ini agar tidak menyesal dikemudian hari. Bahkan aku yang menulis ini masih belum bisa yakin apakah aku bisa sukses atau tidaknya kedepannya nanti, tapi setidaknya aku kan bersungguh-sungguh dalam menggapai cita-citaku. Tidakkah kalian memiliki rasa bersalah kepada orang tua kalian, bahwa kalian di sekolahlan 12 tahun, di beri pakaian dan barang-barang yang bagus, di didik dan disayangi, apakah kalian tidak ingin membalas budinya...? Setidaknya apakah kalian tidak ingin membahagiakannya dengan prestasi yang kalian dapat...? Akan ku tegaskan sekali lagi bahwa "Sekolah bukanlah tempat untuk bermain, tapi untuk mencari bakat kalian dan mengembangkannya".

Kita kembali lagi pada pembahasan...
     Pada saat menjelang kelulusan, kalian pastinya akan bingung dan tak tau harus apa. Tapi bagi orang yang memanfaatkan waktunya selama 3 tahun untuk mengasah bakatnya, pastinya akan tau harus melakukan apa selanjutnya. Namun, pada saat menjelang kelulusan,  tentunya kalian akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang telah kalian alami selama 3 tahun sekolah. Mulai dari kenangan kalian main bareng, nyontek bareng, nyolong pulpen teman, kerjain teman sampai nangis, itu adalah kenangan-kenangan indah yang tak akan terulang lagi.

     Dari pengalaman pribadi saya, ada 2 tipe siswa di sekolah; yang pertama, yaitu siswa yang sadar bahwa ia merupakan seorang pelajar dan menikmati kehidupan sekolahnya. Siswa yang seperti ini adalah siswa yang memanfaatkan waktunya selama 3 tahun untuk mengasah bakatnya. Yang kedua, yaitu siswa yang tidak sadar bahwa ia merupakan seorang pelajar dan menikmati dalam ketidaksadarannya itu. Siswa yang seperti ini adalah siswa yang malas untuk belajar dan datang ke sekolah, biasanya ia menunjukkannya dengan sering bolos dan berkata kasar ataupun tidak sopan kepada guru. 

Demikian yang dapat ku tulis, kurang lebihnya aku mohon maaf, semoga apa yang ku tulis dapat bermanfaat kepada teman-teman semua. 
Ini kutulis berdasarkan apa yang aku alami. Terimakasih...
See you again in My Diary #12.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

PS : Jika ada kenangan-kenangan indah kalian di SMA yang balum aku tulis karena nggak kepikiran, tolong tulis dikolom komentar yaa...

Rabu, 13 Maret 2019

#10 Namanya

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

     Saat dikelas, aku diberi tahu bahwa akhir-akhir ini...teman-temanku banyak melakukan diskusi diam-diam, aku nggak tahu pastinya, tapi aku benar-benar tertawa saat diberi tahu kejadian tersebut. Ini diluar dugaanku, niatnya sih buat ngundur waktu selama mungkin, tapi udah ada yang tahu duluan. Seharusnya aku menulis tidak terlalu menonjolkan sifatnya agar susah untuk ditebak sama orang lain. Karena itu akan membosankan apabila dengan mudah untuk ditebak. Dan seharusnya aku buat mereka sampai benar-benar penasaran sampai nggak bisa tidur dan sampai jadi gila beneran, tapi ya udah lah...udah ketahuan juga, mau gimana lagi. Tapi...itu benar-benar lucu saat mereka mencoba mencari tahu dan menebak-nebak siapa Dia itu. Parah habis pokoknya, mereka benar-benar lucu dan konyol, tapi disamping itu, aku senang bisa punya teman seperti itu. Mereka mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda-beda, ada yang sok dramatis (pake pingsan-pingsan segala lagi), ada yang sering ngebully (tapi emang seru ngebully temen sendiri), ada yang disebut-sebut ganteng lah (eh...itu Andi yaa), ada yang suka nyanyi-in lagu korea lah (padahal dia nggak bisa nyanyi), ada yang suka debatin hal-hal nggak pentinglah (tapi bisa dijadikan bahan candaan), ada yang suka berbicara bahasa inggris lah (biasanya dia sebut-sebut "you again what" yang artinya kamu lagi apa), sampai-sampai ada yang joget kaya orang gila gitu. Tapi disamping itu semua, mereka orang yang baik kok.

Hmmm...aku nggak tau mau nulis apa lagi...ini tambahan tentang Dia...
     Dia yang membuatku jatuh cinta ini berada satu kelas dengan ku. Dia orangnya baik, lucu, murah senyum, sederhana dan apa adanya, setidaknya itu yang aku lihat dari dirinya, tapi aku nggak tau sih pendapat orang lain dan aku juga nggak peduli sih dengan pendapat mereka, karena aku menulis untuk diriku sendiri. Hmmm...aku punya teman, namanya Dea, Iling sama Inez. Meraka bertigalah yang menyarankanku untuk melanjutkan tulisanku mengenai Dia. Awalnya aku menolak sih, tapi akhirnya aku menyetujui itu, biar sekalian bisa menghabiskan waktu luang juga sih. Namun akhir-akhir ini, aku merasa senang, senang ketika menulis tentang-Nya, senang ketika melihat-Nya, dan senang bisa 1 kelas dengan-Nya. Awalnya aku menulis untuk diriku sendiri, namun kali ini...aku menulis bukan untuk diriku namun untuk Dirinya. Walaupun begitu, aku akan tetap menjadi diriku sendiri dan bersikap seperti biasanya. Aku tidak ingin lebih, karena aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku ini. Juga karena aku memiliki batas, yang tidak boleh kulewati. Awalnya aku tidak menerima batasan itu, namun sekarang berbeda. Aku menerimanya apa adanya, karena tahun ini aku berumur 17 tahun, aku harus bisa menjadi anak yang lebih dewasa lagi untuk kedepannya. Aku sudah memutuskannya...aku kan terus memegang teguh prinsipku ini.

Oh iya...aku bercerita terlalu banyak ya...
Ok, langsung ke intinya saja yaa...
Perempuan yang menjadi cinta pertamaku itu, namanya...
(maaf aku lebih suka menyampaikan secara langsung, daripada melalui tulisanku ini)

See you again in My Diary #11

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

P.S : Jika ingin mencari tahu siapa Dia, maka carilah sendiri (yahh...walapun udah ada yang tahu sihh...). Terimakasih...

Selasa, 12 Maret 2019

#9 Dia

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dear Diary...

Ini cerita tentang Dia...
     Ceritanya dimulai ketika aku memasuki kelas baruku, disitulah aku pertama kali bertemu dengannya. Saat itu, aku belum menyukainya dan belum mengenalnya. Aku sangat malu untuk melihat tatapan mereka semua ketika melihatku masuk kelas, jadi aku hanya melihat ke bawah dan berjalan menuju tempat duduk ku. Saat itu, aku sempat melihat Dia dan Dia juga melihat ke arah ku, yaah...walaupun saat itu aku tak peduli sih... Kesan pertama Dia melihatku itu, Dia mungkin berfikir bahwa aku itu orang yang sombong, karena tak banyak berbicara dan tak mau menyapa sesama teman kelas. Aku maklumi sih apa yang Dia pikirkan tentang ku, sebab aku juga berfikir begitu. Aku tidak terlalu mengenal teman kelasku dulu dan hanya mementingkan ego ku sendiri. Aku tidak tau persisnya kapan dan dimana aku mulai menyukainya, tapi 1 hal yang aku tau pasti, bahwa aku sudah menyukainya ketika awal kami memasuki kelas 11.

Dear Diary...

     Satu tahun bersamanya dikelas yang sama, membuatku mulai menyukainya. Banyak hal yang kualami di kelas 10 dan itu menjadi pengalaman yang berharga bagi ku. Kini aku tau bahwa "Pacar pertama, belum tentu cinta pertama, karena suka dan cinta itu berbeda. Kita mampu menyukai seseorang, namun belum tentu benar-benar mencintainya". Aku mendapatkan kalimat itu dari teman ku sendiri, teman yang aku tinggalkan saat aku memasuki kehidupan SMA. Dan aku juga setuju dengan kalimat itu. Yaah...kalian dapat mengartikannya sendiri. 

Dear Diary...

     Yang membuatku menyukainya adalah karena sikapnya yang lucu dan kekanak-kanakan. Tapi masih banyak hal yang aku sembunyikan tentang Dia. Aku akan mengungkapkannya satu persatu di tiap blog yang aku buat. Walaupun begitu aku masih belum bisa mengungkapkannya dan berkata jujur kepadanya, karena aku punya alasan tersendiri dan juga prinsip yang kupegang. Oh iyaa...Dia selalu tampil sederhana, menarik perhatian dan apa lagi yaa...hmmm...kalo aku terlalu banyak menceritakan tentangnya, itu akan menjadi blog yang panjang, jadi aku kan lanjutkan di blogku selanjutnya. Terimakasih.

See you again in My Diary #10...

Wasalmu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Senin, 11 Maret 2019

#8 Awal Mula

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

     Ini cerita tentang satu tahun yang lalu, yaitu pada saat aku baru memasuki kehidupan SMA. Saat pertama kali kukenakan pakaian putih abu dan berjalan menuju sekolah baruku. Aku pernah sekolah (SMP) diluar daerah dan menetap disana selama 3 tahun. Dan aku kembali lagi ketempat kelahiranku untuk melanjutkan sekolahku kejenjang yang lebih tinggi (SMA). Pada saat awal masuk sekolah, aku belum memiliki seseorang yang biasanya disebut teman, karena seseorang yang aku sebut teman pada saat menduduki sekolah dasar sudah tidak berhubungan lagi selama 3 tahun, dan akan menjadi canggung apabila aku langsung akrab lagi dengan mereka, yaah...walaupun pada saat itu aku tidak tertarik untuk menyapa mereka sih. Saat itu aku tidak tau harus berbuat apa dan harus bagaimana, aku hanya mengikuti perintah yang disampaikan oleh kakak kelas atau biasa disebut OSIS. Pada saat pendaftaran masuk SMA, aku banyak bertemu dengan teman SD ku, salah satunya Dading. Dading adalah seorang yang suka dengan anime atau biasa disebut otaku, sama halnya denganku yang juga menyukai anime.

     Saat upacara penerimaan siswa baru, yang menjadi perwakilan untuk penyematan atribut adalah aku dan Dea. Dea adalah orang yang pertama kali memulai percakapan denganku, padahal pada saat itu aku malas untuk berbicara dengan orang asing. Jadi kesannya itu mengesalkan, dia hanya berbicara sendiri dan sok akrab, dan yang lebih mengesalkannya lagi aku hanya  bisa menjawab iya, tidak, dan jawaban-jawaban singkat lainnya, yang menurutku itu adalah hal yang tidak harus kulakukan. Jadi kesimpulannya itu....Hmmm...sepertinya aku terlalu buruk menilai orang lain ya...maaf-maaf aku ulangi lagi...

     Saat upacara penerimaan siswa baru, yang menjadi perwakilan untuk penyematan atribut adalah aku dan Dea. Dea adalah orang yang pertama kali memulai percakapan denganku, dan aku sangat senang karena ada yang mulai percakapan denganku, karena aku malu untuk mulai percakapan dengan orang asing. Jadi kesannya itu senang dan kesal. Aku senang bisa berkenalan dengan orang lain dan kesal karena dianya sok akrab.

     Setelah upacara selesai, aku kembali ke kelas masing-masing. Oh iyaa...pada saat itu, aku berada di kelas 10 Mipa 3 dan seminggu kemudian aku pindah ke kelas 10 Mipa 1. Aku tidak akan menceritakan saat aku berada di kelas 10 Mipa 3 dan kenapa aku bisa pindah kelas, karena itu akan membosankan. Jadi aku akan menceritakan saat pertama kali memasuki kelas 10 Mipa 1. Pertama kali masuk kelas 10 Mipa 1, aku sangat malu dan nggak tau harus bagaimana. Aku masuk kekelas baru ditemani oleh Diaz. Diaz adalah Ketukels (Ketua Kelas) di 10 Mipa 1 dan kini menjabat sebagai Ktos (Ketua OSIS). Kesan pertama ketemu sama Diaz itu parah pokoknya, pertama kali liat kayak preman, ada tato lagi didahinya, beehh...parah habis pokoknya (Hehehhe, maaf Yaz, becanda). Tapi disamping itu dia orangnya baik kok, lucu dan tegas. Aku suka karakter yang seperti itu.

     Dan di situlah pertama kali aku melihat Dia, mengenal Dia, dikelas baruku. Tapi aku belum menyukainya pada saat itu...

Untuk hari ini hanya itu saja, bila ada kesalahan kata atau kalimat mohon dimaafkan. Oh iyaa, aku udah izin sama dua karakter itu yaa (Dea dan Diaz), jadi jangan marah yaa...
See you again in My Diary #9...

Wassalamu'alakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sabtu, 09 Maret 2019

#7 First Love

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malam ini, aku ingin menyampaikan tentang Dia yang telah membuatku mengetahui apa itu Cinta...
Perasaan yang aku sembunyikan, serta apa yang tidak dia ketahui. Tulisan ini akan melukiskan semua perasaanku.

Dear Diary...

     Pagi itu adalah pagi yang dingin, tapi entah mengapa hawa dingin tersebut perlahan hilang seiring dengan langkah kakinya mendekati kelas. Dia datang ke kelas dengan senyum manisnya dan menyapa semua orang yang ditemuinya. Aku sangat senang melihatnya tersenyum seperti itu, that is so cute. Dia itu orangnya lucu, dan tentu saja dia cantik. Dia akan terlihat indah apabila dia sedang menyukai sesuatu dan itulah yang membuatku menyukainya. Pagi itu, aku tidak terlalu banyak berbicara dengan nya, karena aku bingung harus mulai topik pembicaraan dari mana. Aku yang bingung pada saat itu, berusaha untuk tidak memikirkan dia lagi, tapi itu sangat sulit. Jadi aku memutuskan untuk memulai percakapan dengan memanggil namanya. Aku harap waktu berhenti saja pada saat itu, karena itu adalah moment yang berharga bagiku. Dan itu menjadi pagi yang hangat dan menyenangkan bagiku.

Dear Diary...

     Aku terlalu takut untuk mengakuinya. Tapi kini aku tau, bahwa aku sedang jatuh cinta, dan akupun mulai mengakuinya. Aku tidak tau harus berbuat apa dan bagaimana, yang ada dalam hatiku hanya ingin selalu bersamanya. Ini memang aneh, tapi inilah yang aku alami saat ini. Ini sangat membingungkan... Cinta pertama itu memang membingungkan, tapi itu menyenangkan. Aku senang bisa mempunyai pengalaman baru tentang apa itu Cinta. Cinta yang dapat mengubah mu menjadi orang lain, cinta yang buat kamu kesal bila ada orang yang dekat dengan dia, dan cinta yang buat kamu senyum-senyum sendiri di malam hari. Berada didekatnya memang banyak rintangan. Tapi rintangan itu akan membuatku tau apakah aku layak atau tidak berada didekatnya. Mungkin aku akan gagal. Mungkin juga dia akan menolakku. Tapi meskipun begitu, setidaknya aku tahu, bahwa aku sudah berusaha.

Dear Diary...

     Jika sedang jatuh cinta, dunia itu jadi terlihat lebih berwarna. Saat aku melihatya, hidupku jadi berubah. Semua yang kulihat, semua yang kudengar, semua yang kurasakan dan semua yang ada di sekelilingku menjadi penuh warna, berkilau dan indah. Perasaan yang ku pendam ini, apakah sama seperti apa yang dia rasakan...??? Perasaan yang hanya bisa ku ungkapkan melalui tulisanku ini, apakah bisa tersampaikan kepada dia...??? Aku harap ini dapat tersampaikan kepadanya... Dan jika ini tidak dapat tersampaikan kepadanya, meskipun begitu aku kan berterimakasih kepada nya karena telah membuatku mengetahui apa itu Cinta.

See you again in My Diary #8...

Wassalmu'alaikum WarahmatullahiWabarakatuh.


Jumat, 08 Maret 2019

#6 Hasil OSK

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

     Alhamdulillah, malam itu aku sangat senang dengan hasil yang aku dapatkan pada saat itu. Aku yang sebagai perwakilan sekolah mendapatkan juara 3 pada OSK (Olimpiade Sains Nasional tingkat Kabupaten) dalam bidang Kimia. Dan akan lanjut ke OSP (Olimpiade Sains Nasional tingkat Provinsi) yang akan diselenggarakan pada 9 sampai 10 April mendatang. Selama 30 hari kedepan akan menjadi hari-hari yang berat bagiku, karena harus terus belajar untuk mempersiapkan OSP yang akan datang. Sama halnya dengan OSK kemarin, usaha yang telah kulakukan membuahkan hasil yang baik. Yaah... walaupun sempat kecewa sih. Tapi aku senang, kini aku bisa mewakili sekolahku pada OSP yang akan datang. 
Hasil OSK Lobar tahun 2019
     Yang mewakili Lombok Barat pada OSP 2019 dari sekolahku ada 4 orang. Dua orang mewakili dalam bidang Kimia (termasuk aku), satu orang dalam bidang Kebumian, dan satu orang lagi dalam bidang Astronomi. Kami, akan terus berusaha untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk OSP ini, agar tidak ada penyesalan dikemudian hari. Ya Tuhan, tolonglah kami agar mendapatkan hasil yang maksimal di OSP yang akan datang. Ini adalah kesempatan terakhir ku, aku tidak akan menyia-nyiakannya. Aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku, guru-guruku, teman-temanku, dan semua yang telah mendukungku.

     Target ku tahun ini adalah untuk lolos ke OSN. Semoga aku bisa meraih apa yang telah aku tetapkan diawal tahun ini, diawal tahun 2019. Aku berterimakasih kepada guru, teman-teman dan semua yang telah mendukungku hingga sekarang. Terkhusus kepada kedua orang tuaku yang senantiasa selalu mendukung dan mendoakanku agar dapat meraih cita-cita yang kuinginkan. 

     Di OSP yang akan datang, aku kan berusaha lebih dan lebih lagi dari hari sebelumnya. Itulah motivasiku untuk melewati tingkat provinsi dan lanjut ke Nasional.
SM1Le
Terimakasih... ; )

Wassalmu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jumat, 01 Maret 2019

#5 My Dear Grandma

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

     Jum'at, 1 Maret 2019 tepatnya jam 18.45 adalah hari terakhir kami (keluargaku) bersama mbah tercinta. Mbah yang pagi itu masih terlihat sehat-sehat saja, kini sudah pergi meninggalkan kami. Kami semua sedih atas kepergian mbah, terutama mamah yang hanya bisa menangis atas kepergian mbah. Aku yang melihat mamah menangis seperti itu, membuatku tak bisa lagi membendung air mata ini. Tuhan kuatkanlah hati mamah, semoga mamah bisa mengikhlaskan kepergian mbah. Aku tak bisa berbuat apa-apa melihat kepergian mbah, aku hanya bisa diam dan pasrah dalam kesedihan ini. Sosok mbah yang selalu ada buat kami, kini sudah tidak bersama kami lagi.
Saat di RS
     Dihari terakhir mbah bersama kami, mbah menyebut-nyebut nama abang. Abang pada saat itu tidak berada di Rumah Sakit, karena hal pekerjaan. Mbah sangat menyayangi abang, sama halnya dengan kakek pada 4 tahun yang lalu. Dan kini salah satu keinginan mbah tidak bisa terwujud, yaitu pergi ke tanah suci. Maafkan kami mbah, yang belum bisa membahagiakan mbah, yang belum bisa membawa mbah ke tanah suci. Penyakit yang mbah derita selama ini, semoga bisa menaikkan derajat mbah disisi-Nya. Mbah adalah orang yang kuat dan ikhlas, kuat dalam menjalani cobaan dari Tuhan yang Maha Esa dan ikhlas dalam menerima penyakit yang dideritanya. Kebaikan hatinya akan selalu kami kenang seumur hidup.

     Aku pernah membaca kalimat "Seseorang yang meninggal tidak akan pernah mati, selama ia dikenang banyak orang, sebaliknya seseorang yang benar-benar mati ialah seseorang yang sudah dilupakan bahkan oleh keluarganya sendiri". Kalimat itu memberitahuku bahwa seseorang yang kita sayang akan selalu hidup dalam hati kita masing-masing, walaupun telah meninggal sekalipun. Oleh sebab itu mbah akan tetap selalu ada dan hidup dalam hati kami. Oh Tuhan, tempatkanlah mbah disisimu, ditempat orang-orang beriman, terimalah amal ibadahnya. Jagalah mbah untuk kami ya Tuhan. 

Terimakasih, atas semua yang mbah lakukan buat kami. Jangan khawatir, Fathan yang akan jagain mamah buat mbah. Selamat jalan mbah, kami semua menyayangi mbah. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.